Salah seorang Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu atas nama Mohammad Rizki berhasil lolos mengikuti program Transfer Kredit Internasional 2021 ke negara Taiwan.
Transfer Kredit Internasional merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk memfasilitasi mahasiswa dalam upaya menguatkan dan menambah kompetensi melalui program studi lain, atau perguruan tinggi lain di luar negeri, untuk mempersiapkan mahasiswa dengan kompetensi global, dan juga sebagai salah satu upaya dalam mengantisipasi derasnya persaingan global dalam berbagai aspek.
Wakil Dekan III FKM Unismuh Palu, Mohamad Adri, S.KM., M.Kes menjelaskan bahwa Mohammad Rizki adalah satu dari dua orang mahasiswa FKM yang direkomendasikan mengikuti program ini, namun hanya Mohammad Rizki yang dinyatakan lolos dari FKM, selebihnya dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Palu.
Nantinya kata Adri, mahasiswanya semester tujuh ini akan mengikuti program tersebut selama satu semester secara online, mengingat kondisi dunia saat ini masih mengalami pandemi Covid-19. “Sebetulnya harus diikuti langsung di Taiwan, namun karena kondisi pandemi sehingga dilakukan lewat Zoom,”jelas Andri. Sabtu (11/9/2021).
Perkuliahan secara Online itu akan dimulai tanggal 15 September 2021 ini, dengan tiga mata kuliah yang diprogramkan yakni Pengelolaan limbah padat, cair dan gas, surveilans penyakit dalam konteks global, dan penyakit terkait perubahan iklim.
Nantinya nilai dari tiga mata kuliah itulah yang akan di transfer ke kampus menyesuaikan dengan mata kuliah yang ada di FKM Unismuh Palu yang diprogram oleh mahasiswa tersebut.
Kata Andri, selama mengikuti program itu Mohammad Rizki juga tetap mengikuti proses perkuliahan yang ada di FKM Unismuh Palu. “Karena cuman tiga mata kuliah yang diikuti di sana, jadi tinggal menyesuaian dengan jadwalnya, sisanya tetap dia ikuti di sini,”jelas Andri.
Selain itu, selama mengikuti program itru, mahasiswa ini juga akan mendapatkan beasiswa dari pemerintah. “Semoga mahasiswa yang lain termotivasi mengikuti program ini,”harap Andri.
Sebenarnya kata Andri, program pengiriman mahasiswa keluarga negeri sudah dilakukan beberapa kali, namun dalam bentuk program KKN Internasional, namun kali ini dalam bentuk berbeda yakni dalam bentuk program Transfer Kredit Internasional.