Pelaksanaan Salat Idul Adha 1443 Hijriyah di Kampus Biru Unismuh Palu dipadati jamaah, Sabtu (9/7/2022).
Sekitar ribuan jamaah memadati halaman gedung rektorat hingga halaman Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), berdasarkan pantauan media ini, jamaah terus berdatangan sejak dini hari hingga jelang pelaksanaan salat.
Bahkan sekitar puluhan jamaah terpaksa menggunakan lantai satu Gedung Rektorat untuk salat, karena halaman rektorat penuh sesak jamaah.
Bertindak sebagai khatib Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng sekaligus Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM dan Imam Sekretaris Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP2AIK) sekaligus Dosen Unismuh Palu Ustadz. Gazali, S.H.I., MM.
Dalam khutbah Idul Adha 1443 Hijriyah, Prof Rajindra menekankan bahwa ibadah yang telah ditunaikan tersebut yakni salat Idul Adha, berqurban, dan berhaji harus dapat menyuburkan jiwa ketaqwaan sekaligus meredam, bahkan menghilangkan nafsu keburuhan.
“Salat Idul Adha, berqurban, dan berhaji harus dapat merubah perilaku menjadi semakin bertaqwa. Hati, sikap, ucapan, dan tindakan harus semakin taat kepada Allah dan ihsan kepada sesama dalam kehidupan sehari-hari,”ucap Prof Rajindra.
Lebih lanjut, Prof Rajindra mengatakan, berhaji dan berqurban mengajarkan jiwa ikhlas untuk menyebarkan nilai kebajikan utama dalam hidup sehari-hari.
Sehingga katanya, prilaku egoisme, yakni sikap hanya mementingkan diri dan kelompok sendiri, mengorbankan kepentingan sesama, bahkan mengorbankan terhadap sesama seiman sudah seharusnya hilang.
Dimana saat ini kata Prof Rajindra, sifat kasih sayang atau welas asih seolah menjadi mutiara yang hilang untuk ditemukan kembali. Kekerasan, konflik, dan bahkan perang terjadi disejumlah tempat dan kawasan seolah menjadi serigala bagi yang lainnya.
“Telah kehilangan watak kasih sayang terhadap sesama sebagaimana diajarkan agama dan para nabi. Agama dan jejak nabi yang mengajarkan kasih sayang dan kedamaian hanya menjadi ujaran dan retorika indah,”sebutnya.
Olehnya, bagi mukmin sejati katanya, melalui ibadah Haji, qurban dan ibadah-ibadah lainnya harus menjadikan diri semakin dekat dengan Allah dan berbuat kebaikan bagi sesama dalam jalinan habluminallah dan habluminannas yang harmonis.
Usai pelaksanaan salat Idul Adha, sebagaimana kebiasaan di kampus ini dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban sebanyak 10 ekor sapi.
Sumber:https://sultengraya.com/read/136151/salat-idul-adha-di-unismuh-palu-dipadati-jamaah/