Home / Berita

Jumat, 8 November 2019 - 13:16 WIB

Unismuh Wacanakan Buka Pusat Bisnis

Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, mewacanakan membuka pusat bisnis sebagai salah satu alternatif penghasilan kampus selain dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) mahasiswa.

Karena sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS), selama ini hanya memiliki satu sumber penghasilan yakni dari SPP mahasiswa, namun seiring dengan kondisi zaman yang menuntut perguruan tinggi mengeluarkan pembiayaan operasional yang tidak sedikit dan cenderung semakin besar, sementara besaran SPP mahasiswa juga harus bisa menyesuaikan dengan kondisi ekonomi mahasiswa.

Maka solusi atas kondisi tersebut adalah dengan membuka pusat bisnis, yang nantinya bukan hanya menjadi salah satu sumber penghasilan kampus yang bisa menopang eksistensinya di tengah ketatnya persaingan di dunia perguruan tinggi.

Melainkan juga bisa menjadi wadah laboratorium bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan diri di dunia Entrepreneur (kewirausahaan),  menjadi tempat praktek mereka sebelum nantinya mengembangkan diri di luar kampus setelah lulus dari kampus ini.

Bahkan, ini juga bisa menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa yang ingin bergabung di kampus biru Unismuh Palu. Sebab dengan banyaknya aktifitas yang terlihat di dalam kampus, bukan hanya aktifitas akademik (pendidikan dan pengajaran) melainkan juga aktifitas di luar dari akademik sehingga kampus tampak hidup dan ramai.

Rektor Unismuh Palu, Dr. Rajindra, SE., MM., melalui Wakil Rektor I DR Rafiuddin Nurdin mengatakan, sebagai bentuk keseriusan atas wacana tersebut, awal tahun 2019 sudah dilakukan pengukuran lokasi yang ingin dijadikan pusat bisnis, dimana sebelumnya sudah ada satu lokasi yang dijadikan tempat pusat kuliner, sekalipun saat ini masih banyak hal yang perlu dibenahi.

Nantinya kata Warek 1, di situ selain didirikan pusat kuliner seperti yang ada sebelumnya, juga akan didirikan koperasi dan beberapa hal lainnya yang dinilai dibutuhkan oleh civitas akademika Unismuh Palu.

“Di sini sudah ada Islamic Center, ini bisa dibuka untuk umum, seperti seminar, acara hajatan perwakinan, atau bedah buku dan sebagainya, karena selain besar juga tempatnya strategis dan luas halaman parkiranya,”ungkapnya.

Jika semua ini bisa berjalan dengan baik kata warek 1, kesejahteraan kampus bisa terwujud, semua fasilitas yang dibutuhkan dalam pengembangan Catur Dharma Perguruan Tinggi bisa disedikan dengan paripurna.

Warek 1 melanjutkan, bahwa memang seharusnya PTS melakukan hal itu, membuka pusat-pusat bisnis untuk menopang eksistensi mereka, meningkatkan kesejahteraan kampus, dosen dan pagawainya sebagaimana yang telah dilakukan oleh sejumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah (PTMA).

Dari 167 PTMA kata Warek 1, rata-rata yang besar berawal dari pusat bisnis yang dibangun, khususnya yang ada di pulau di Jawa seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Univesitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Mereka ini sudah memiliki rumah sakit, pertamina, hotel, dan perbengkelan. “Inilah yang menopang eksistensi kampus itu, bahkan secara tidak langsung memberikan dampak ekonomi bagi dosen dan stafnya, menjadi daya tarik calon mahasiswa karena terlihat hidup, banyak aktifitas di dalam kampusnya,”tuturnya.

Sumber: https://sultengraya.com/86919/unismuh-wacanakan-buka-pusat-bisnis/

Share :

Baca Juga

Berita

Rektor Minta Mahasiswa Tolak Ajakan Jasa Pembuatan Skripsi

Berita

GOWES SILATURAHMI SIVITAS UNISMUH PALU, Rektor: Silaturahmi dan Olahraga Tingkatkan Imunitas

Berita

Akademisi Unismuh Palu, Berharap Permen Dikbudristek PPKS Segera Dicabut

AIK

Unismuh Palu Perkuat AIK Mahasiswa Lewat Baitul Argam

Berita

Hut Ke-73 RI, Empat Dosen Terima Sertifikasi dan 15 Dosen Naik Pangkat

Berita

Majelisdiklitbang PP Muhammadiyah, Tingkatkan Kualitas PTM Wilayah Sulawesi I dan UM Jakarta

Berita

Tim Abdimas Unismuh Palu Tingkatkan Diversifikasi Usaha Masyarakat Kampung Nelayan

Berita

LPPM Unismuh Palu Kirim 13 Judul Proposal ke BIMA