Home / Berita

Rabu, 27 Juli 2022 - 13:40 WIB

LPPM Unismuh Palu Bangun Kemitraan dengan P2KB Sulteng

Ketua LPPM Unismuh Palu, Dr. Muliadi, SH., MH mengatakan, kehadiran BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah dan Kadis P2KB Provinsi Sulawesi Tengah di Unismuh Palu tersebut tidak lepas dari peran dan masukan dari Ketua Pusat Penelitian Kesehatan KB dan Stunting Untad Prof. Dr. Rosmala Nur, S.KM., M.Si.

Bahkan selama ini dirinya selalu berdiskusi dengan Prof Rosmala dan Ketua LPPM Untad Palu, ia mengaku menggunakan metode ATM, yaitu Amati, Tiru, dan Modifikasi. “Saya pikir hal-hal yang baik, kenapa tidak kita terapkan juga di Unismuh Palu,”sebutnya.

Ia melanjutkan, jika dirinya tidak malu untuk terus belajar dan belajar, kebetulan katanya Prof Rosmala tidak pelit dengan ilmu, karena salama ini terus memberikan masukan.

Ketua LPPM Unismuh Palu, Dr. Muliadi, SH., MH mengatakan, kehadiran BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah dan Kadis P2KB Provinsi Sulawesi Tengah di Unismuh Palu tersebut tidak lepas dari peran dan masukan dari Ketua Pusat Penelitian Kesehatan KB dan Stunting Untad Prof. Dr. Rosmala Nur, S.KM., M.Si. Bahkan selama ini dirinya selalu berdiskusi dengan Prof Rosmala dan Ketua LPPM Untad Palu, ia mengaku menggunakan metode ATM, yaitu Amati, Tiru, dan Modifikasi. “Saya pikir hal-hal yang baik, kenapa tidak kita terapkan juga di Unismuh Palu,”sebutnya. Ia melanjutkan, jika dirinya tidak malu untuk terus belajar dan belajar, kebetulan katanya Prof Rosmala tidak pelit dengan ilmu, karena salama ini terus memberikan masukan.

Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu melalui Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unismuh Palu membangun kemitraan dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Sulawesi Tengah, diwujudkan dalam bentuk penandatanganan MoU di Aula Fakultas Hukum Unismuh Palu, Senin (25/7/2022).

Dalam penandatanganan MoU tersebut, Unismuh Palu diwakili langsung oleh Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra SE., MM dan P2KB diwakili Kadis P2KB Sulteng Tuty Zarfiana, SH.,M.Si.

Prof Rajindra dalam sambutannya mengatakan, untuk menurunkan angka stunting di Sulawesi Tengah mustahil jika hanya dilakukan sendiri oleh pemerintah, harus ada keterlibatan semua pihak, salah satunya adalah perguruan tinggi. Untuk itu Unismuh Palu menyatakan diri siap berada dalam barisan bersama-sama pemerintah untuk melakukan upaya-upaya nyata menurunkan angka stunting tersebut.

Peran yang diambil Unismuh Palu diwujudkan dalam bentuk program-program KKN yang diturunkan oleh LPPM Unismuh Palu. “Sebaik-baik manusia itu adalah yang bermanfaat bagi orang banyak, kalau peserta KKN bisa menurunkan angka stunting yang ada di wilayah Sulawesi Tengah, itu adalah hal yang luar biasa, karena sudah bermanfaat bagi orang banyak,”sebut Prof Rajindra.

Baca Juga :   SMOG SMAIT AFBS PALU : Perkuat Sinergitas Orang Tua Murid dengan Guru

“Karena jika hanya sekadar turun membuat batas dusun dan sebagainya itu sudah hal yang biasa, tetapi kalau bisa menurunkan angka stunting itu baru hal yang luar biasa,”tambah Prof Rajindra.

Katanya, upaya penurunan angka stunting bukan hanya kali ini saja, melainkan akan terus menurus hingga Provinsi Sulawesi Tengah akan menjadi daerah terbaik dalam menurunkan angka stunting secara nasional.

Bukan hal yang tidak mungkin katanya itu terwujud jika semua pihak bergandengan tangan bersama-sama melakukan langkah-langkah nyata sesuai dengan kapasitas masing-masing, salah satunya adalah peserta KKN. “KKN harus ada hasilnya, tidak hanya sekadar KKN setelah itu mendapatkan sertifikat KKN, bekerjalah sebagaimana mestinya, jangan lagi bekerja sebagaimana biasanya,”pesan guru besar Unismuh Palu ini.

Baca Juga :   Siswi SDN 15 Juara Little Miss Grand Model Indonesia Sulteng

Sementara itu, Kadis P2KB Sulteng Tuty Zarfiana, SH.,M.Si mengatakan Sulawesi Tengah termasuk salah satu daerah yang angka stuntingnya masih sangat tinggi berkisar 29,7 persen, itu diatas rata-rata nasional yang hanya 24,4 persen.

Kata kadis, target nasional penurunan angka stunting yang harus dicapai 14 persen, angka tersebut katanya tidak mudah, dimana Sulawesi Tengah masih berada pada angka 29.7 persen, harus turun ke angka 14 persen, belum lagi dalam RPJMD Sulawesi Tengah target penurunan angka stunting harus mencapai 11 persen di tahun 2026.

“Untuk itulah, saya bersyukur setelah Untad kini Unismuh Palu, berharap perguruan tinggi yang lain juga bisa menyusul melakukan hal yang sama, bersama-sama membantu pemerintah daerah dalam hal penurunkan angka stunting di Sulawesi Tengah,”ucap kadis.

Katanya, ada daerah-daerah khusus di Sulawesi Tengah ini yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi, yaitu Kabupaten Sigi 40 persen, kemudian menyusul Kabupaten parigi 39 persen. “Namun dengan bersama-sama dengan niat yang baik untuk membantu pemerintah daerah, mudah-mudahan kita bisa meraih target nasional, apalagi mampu mencapai target RPJMD,”harap kadis.

Sumber:https://unismuhpalu.ac.id/wp-admin/post-new.php

Share :

Baca Juga

Berita

Rektor Minta Alumni Besarkan Muhammadiyah di Daerah

Berita

Peningkatan Adaptasi Petani Sekitar Hutan Melalui Penerapan Sistem Agroforestry

Berita

Unismuh Palu Persiapkan Reakreditasi Institusi

Berita

12 Mahasiswa Unismuh Palu Bergabung di Program KMP

Berita

IMM Diharapkan Kembali Perkuat Pengkaderan di Kampus

Berita

Rektor: Magang dan KKN Kedepan Bisa 6 Bulan

Berita

Unismuh Palu Dorong Perekonomian di Desa Labuan Toposo

Berita

Muhammadiyah Bantu Dua Pustu Pemda Donggala