Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu kembali melaksanakan salat Idul Adha di halaman Gedung Rektorat, yang tidak hanya dipadati para civitas akademika Unismuh Palu, tetapi juga masyarakat Kelurahan Talise dan sekitarnya.
Salat Idul Adha ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Unismuh Palu untukmempererat tali silaturahmi antara civitas akademika dan masyarakat sekitar.
Di antara para jamaah salat Idul Adha 1445 H, hadir Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM, Wakil Rektor II Unismuh Palu, Dr. Burhanuddin, SE., MM, Ketua Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP2AIK) Unismuh Palu, Muh Ilyas Paduntu, S.Ag, M.PdI, serta sejumlah pejabat lainnya, dosen, staf, dan mahasiswa.
Salat Id kali ini dipimpin oleh Ni’mal Awwab, seorang pelajar dari Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, dengan khatib Ustadz Ari Fahri, S.Kom., M.Kom yang juga menjabat sebagai Ketua Prodi KPI FAI Unismuh Palu.
Dalam pesan khotbahnya, Ari Fahri mengingatkan jamaah tentang hikmah dan keteladanan dari perjalanan hidup dan dakwah keluarga Nabi Ibrahim AS. Ia mengisahkan bagaimana proses meninggikan Ka’bah di Makkah, ketabahan Hajar, hingga pengorbanan Ismail AS. Pesan khotbah ini disampaikan dengan penuh semangat dan emosi yang mendalam, membuat jamaah terhanyut dalam renungan tentang kisah teladan tersebut.
“Perjalanan hidup dan dakwah keluarga Nabi Ibrahim AS harus menjadi suri teladan bagi kita. Bekerja itu seperti menanam pohon, berkorban adalah pupuk yang mempercepat pertumbuhannya. Kita mengenang Nabi Ibrahim karena ia terus menabur kebajikan di ladang hati manusia tanpa henti. Kita mengenang Nabi Ibrahim karena pengorbanannya yang tidak terbatas,” sebut Ari Fahri, Senin (17/6/2024).
Ia juga menekankan bahwa makna hidup, baik sebagai individu maupun sebagai umat dan bangsa, terletak pada kerja keras dan pengorbanan tanpa henti dalam menebar kebajikan bagi kemanusiaan. “Bekerja adalah simbol keberdayaan dan kekuatan. Berkorban adalah simbol cinta dan kejujuran. Itulah nilai yang menjelaskan mengapa bangsa-bangsa bisa bangkit dan para pemimpin bisa memimpin. Hanya mereka yang mau bekerja dalam diam yang panjang dan terus berkorban dengan cinta yang akan bangkit dan memimpin. Itulah jalan kebangkitan dan kepemimpinan,” tambahnya.
Ari Fahri juga mengajak jamaah untuk memprioritaskan ibadah sosial dengan mendengar rintihan umat manusia dari berbagai pelosok dunia, termasuk anak-anak Palestina, Irak, Afganistan, Sudan, dan Kashmir yang membutuhkan solidaritas dan bantuan untuk membebaskan mereka dari kezaliman penjajahan. “Kita harus peka terhadap penderitaan saudara-saudara kita di belahan dunia lain. Solidaritas dan bantuan kita sangat berarti bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan dan penindasan,” katanya.
Selain pesan khotbah yang inspiratif, acara salat Idul Adha di Unismuh Palu ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan sosial. Usai salat, dilakukan pembagian daging kurban kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari semangat berbagi dan peduli yang diajarkan dalam Islam.
Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran pelaksanaan salat Idul Adha dan kegiatan kurban tahun ini. “Kami sangat bersyukur karena kegiatan salat Idul Adha dan pembagian daging kurban dapat berjalan dengan lancar. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjalankan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
