Home / Berita

Jumat, 24 Desember 2021 - 19:30 WIB

Menejemen Kebencanaan dan Kewirausahaan Jadi Penciri Universitas

Salah satu bentuk peduli kemanusiaan yang dilakukan oleh Kampus Biru Unismuh Palu adalah pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah terdampak bencana alam, salah satunya Sulbar, pada awal tahun 2021.

Salah satu bentuk peduli kemanusiaan yang dilakukan oleh Kampus Biru Unismuh Palu adalah pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah terdampak bencana alam, salah satunya Sulbar, pada awal tahun 2021.

Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu menetapkan dua mata kuliah yang menjadi penciri universitas kampus biru ini, yakni Mata Kuliah Menejemen Kebencanaan dan Mata Kuliah Kewirausahaan.

Terkait Menejemen Kebencanaan, hal itu dinilai penting bukan hanya karena kampus ini ingin menjadi kampus tangguh bencana melainkan juga karena telah menjadi kebutuhan masyarakat Kota Palu dan Sulawasi Tengah, mengingat Kota Palu berada di atas cincin api pasifik yang rawan terjadi bencana.

Diharapkan melalui mata kuliah itu bisa menjadi daya tangkal sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan terkait mitigasi bencana bagi mahasiswa yang kelak nantinya kembali ke masyarakat menerapkan ilmu dan pengetahuannya itu.

“Berdasarkan pengalaman kita, dari dua peristiwa bencana alam dan non alam ini, kita begitu gagap dalam penanganan karena kurangnya literasi, pengetahuan, dan pengalaman kita terkait penanganan bencana, dengan adanya mata kuliah menejemen kebencanaan, ditambah dengan terbentuknya lembaga kebencanaan di Unismuh Palu, Sintuvu, bisa memberikan warna tersendiri bagi kampus biru dan mahasiswanya,”sebut Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM belum lama ini.

Begitu juga katanya terkait mata kuliah kewirausahaan, mata kuliah yang satu ini juga begitu penting diajarkan ke mahasiswa, agar nantinya lulusan kampus ini tidak lagi kehilangan arah saat kembali ke masyarakat, dalam arti tidak ketergantungan dengan lapangan kerja yang ada.

Sehingga jika tidak terserap di lapangan kerja mereka bisa mandiri, membuka lapangan kerja sendiri, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, tidak menjadi pengangguran intelektual.

Guru Besar Ilmu Menejemen, Prof Rajindra menguraikan, seperti seorang sarjana Kesehatan Masyarakat, sekalipun dia tidak terserap menjadi Aparat Sipil Negara (ASN) di lembaga kesehatan seperti Pusksesmas, Klinik, atau Rumah Sakit, namun dia bisa membuka lapangan kerja sendiri seperti konsultan kesehatan dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu kesehatan.

Atau seorang sarjana akuntansi, jika tidak terserap di lapangan kerja di perbankan atau lembaga-lembaga keuangan dan perusahaan, mereka bisa membuka konsultan keuangan karena ilmunya telah mereka miliki.

Kata Rektor, Kewirausahaan bukan berarti hanya menjadi seorang pedagang, buka toko, klontong, kios dan sebagainya. Namun yang dimaksud kewirausahaan di sini sangat luas, yakni bagaimana bisa hidup mandiri memanfaatkan pengetahuan dan besik ilmu yang dimiliki untuk membuka usaha lapangan kerja.

“Kewirausahaan itu sangat luas, bukan hanya menjadi pedangang, karena semua cabang ilmu bisa menjadi lapangan usaha, kesehatan, teknik, keguruan, dan kehutanan,”urainya.

Katanya, kedua mata kuliah itu telah ditetapkan menjadi penciri universitas kampus biru Unismuh Palu, setelah sebelumnya melewati sejumlah tahapan termasuk riset internal berdasarkan kebutuhan masyarakat Sulawesi Tengah.

Sumber:https://sultengraya.com/read/123966/menejemen-kebencanaan-dan-kewirausahaan-jadi-penciri-universitas/

Share :

Baca Juga

Berita

Bermodal Kesabaran dan Ketekunan

Berita

BEM Unismuh Palu Adakan Palu Expo Ruang Seni 2023

Berita

Rektor Minta Mahasiswa Tolak Ajakan Jasa Pembuatan Skripsi

Berita

Akademisi Unismuh Palu, Berharap Permen Dikbudristek PPKS Segera Dicabut

Berita

Unismuh Palu Evaluasi Kinerja Tahun Akademik 2017/2018

Berita

Panitia Maba Unismuh Palu Buka Pendaftaran Hingga September

Berita

LPPM Unismuh Palu Mulai Monev Peserta KKN Angkatan 65

Berita

Rektor Lantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Unismuh Palu