Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, kembali ketambahan satu orang doktor, setelah Wakil Rektor III Unismuh Palu Dr. Ir. Muhammad Syaifuddin Nasrun., MP, berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan penguji yang diberi judul “Keanegaraman Jenis Anggrek Alam dan Sebaran Habitatnya di Taman Nasional Lore Lindu“.
Muhammad Syaifuddin Nasrun, berhasil menyelesaikan studi S3 di Pascasarjana Universitas Tadulako Palu selama tiga tahun.
Promosi doktor dihadiri langsung Rektor Unismuh Palu, Dr. Rajindra, SE., MM, Wakil Rektor 1 Unismuh Palu, Dr. Rafiuddin Nurdin, SP., MP, Wakil Rektor II Unismuh Palu, Dr. Ali Supriadi, MM, Direktur Pascasarjana Unismuh Palu, Dr. Aminun P Omolu, MA, serta sejumlah dekan, kepala-kepala lembaga, dan dosen yang ada di lingkup Unismuh Palu. Promosi doktor ini dilangsungkan di aula rektorat Unismuh Palu, via daring, Selasa (30/6/2020).
Kini dosen Fakultas Pertanian itu menempati urutan doktor ke-28 di Kampus Biru Unismuh Palu, sekaligus menambah grade kampus biru sebagai perguruan tinggi swasta terbanyak doktor-nya di Sulawesi Tengah.
Ke-28 doktor itu, tersebar di enam fakultas dan satu pascasarjana, masing-masing satu doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), 11 doktor di Fakultas Hukum (Fakum), dua doktor di Fakultas Agama Islam (FAI), dua doktor di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), enam doktor di Fakultas Pertanian, Dua doktor di Fakultas Ekonomi, dan dua doktor di Pascasarjana, mines di dua fakultas yakni Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Rektor Unismuh Palu, Dr. Rajindra, SE., MM, mengucapkan selamat atas capaian wakilnya itu dalam jenjang pendidikan, telah berhasil menyelesaikan semua jenjang pendidikan formal.
Ia berharap, dosen yang lain segera menyusul, pasalnya itu juga telah menjadi harapan dirinya sebagai pimpinan di perguruan tinggi ini. Dimana sebelumnya telah menginstruksikan seluruh dosen yang masih magister segera melanjutkan pendidikannnya ke jenjang S3. Bukan hanya sekadar menginstruksikan, bahkan ia juga menyediakan beasiswa bagi dosen yang tidak mendapatkan beasiswa dari lembaga donator.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk peningkatan kualitas dan kompetensi lulusan. “Untuk meningkatkan kualitas lulusan, terlebih dahulu kita tingkatkan kualitas dosennya sebagai pencetak sumber daya, karena yang melahirkan atau mencetak sumber daya lulusan itu adalah dosen sebagai tenaga pengajar,”jelas Rajindra.
Saat ini kata Rajindra, masih ada sekitar 21 dosen yang tengah menyelesaikan doktornya di berbagai perguruan tinggi di tanah air, diperkirakan kurun waktu dua tahun mereka semua sudah selesai. Artinya dua tahun kedepan, kampus ini akan memiliki 49 doktor